Senin, 31 Desember 2012

Apakah menjadi dewasa itu membosankan ?

Mungkin terkesan serius dari judul ini. tapi tenang saja. gw ga akan menuliskan sesuatu yang serius sampai pikiran anda lelah membacanya. walaupun demikian.. konsentrasi tetap dibutuhkan biar bisa cepat mengetahui seluruh isi postingan ini. jadi? silahkan buat kopi sambil mendengarkan lagu yang anda sukai jika itu perlu. ok.. sudah siap? ayo kita mulai.

'Apakah menjadi dewasa itu membosankan?' Pertanyaan yang masih belum terjawab dari saat gw menduduki SMA. Dari sekian banyak pertanyaan dan jawaban. saat itu gw masih belum kutemukan jawaban yang benar benar mengetarkan pertanyaan tersebut, bahkan tukang es krim cendol pun tidak bisa menjawabnya - loh.

mungkin yang terbayang disaat menjadi dewasa adalah rutinitas yang - menurut gw - membosankan, terbayang dasi rapi dan berkemeja kantoran, mencari istri, beranak cucu, nonton berita dan meninggal. menakutkan bukan ? meninggal didalam rutinitas seperti itu. Tapi sekali lagi, postingan ini tidak membuat anda menjadi takut untuk menjadi dewasa. Melainkan untuk membuka realita dunia yang sudah terjadi sejak jaman purbakala. jadi anda tidak perlu menutup mata anda ataupun teriak histeris karena ini bukan cerita tentang pembunuhan << abaikan

balik ke cerita lagi
Hingga disuatu malam gw berpikir mengenai pertanyaan ini. sambil berbaring dikamar kosant. Tiba-tiba terlintaslah kalimat " Hidup itu Pilihan"
pasti anda pernah mendengar kata kata motivasi itu.
memang benar sekali "Hidup itu Pilihan".
jadi bagaimana jika pertanyaan ini "Apakah menjadi dewasa itu membosankan?" gw ganti dengan pertanyaan ini "Apakah menjadi dewasa itu menyenangkan?" .

menurut gw bisa sih.. karena ini hanya masalah paradigma saja sebenarnya. jadi semakin dipikirkan semakin benar2 membosankan kehidupan anda. Tapi sebaliknya merubah mindset itu seolah olah menjadi menyenangkan.

nah.. sampai disini sudah mengerti kah? jika masih binggung ga perlu angkat tangan didepan CCTV jalan tol.. baca ulang sampai anda mengerti.. sudah mengerti? ayo kita lanjut ke cerita lagi..

kemudian pertanyaan selanjutnya " mindset bisa berubah tapi tetapkah gw harus memakai kemeja berdasi kantoran dan mengikuti rutinitas juga ?"
yah.. namanya juga sudah kutukan kita sebagai manusia. bekerja untuk makan. tapi jika tidak bisa hidup dengan cara kaku itu. coba lah untuk mencari sesuatu yang berbeda dan yang pasti anda sukai, gw ga bisa menjelaskan ini panjang lebar. Jadi gw berikan saja Kalimat ini untuk anda renungkan dan menjadi alasan bagi anda untuk memberontak dari rutinitas " Normal is Boring"

Jadi pada penghujung postingan ini. gw hanya bisa berbagi dan sharing sedikit tentang pikiran gw. berhubung malam tahun baru sudah mau mendekat.. gw mau melihat petasan di langit malam yang cerah sambil ditemani lagu 'Firework' milik K*ty P*rry..
sebelum menutup Postingan ini.
Gw mau ucapin salam layaknya penghuni bumi yang bisa mengetik.


 "Tahun Kian bertambah. masalah enga akan berkurang. Tunggu apa lagi? Hajar semuanya, tendang pemikiran dangkal. Tinju yang namanya Keseragaman, Sebarkan ajaran mu tentang cinta kemudian bersulanglah untuk Tujuan mu yang sakral di tahun ini"

Selamat Tahun 2013...may force be with you :)

2 komentar:

  1. menjadi apa yang kami sebut dewasa itu maknanya berbeda dari setiap pandangan individu lain, ada yang menganggap itu sebuah teori mutlak dan tidak bisa dihindari oleh manusia, ada yang beranggapan menjadi dewasa itu sebuah pilihan, ada pula yang menganggap dewasa itu merupakan pengerucutan pola hidup..
    bagaimanapun perkembangan kedewasaan itu sangat bervariatif, mobilitas dan penampanganya akan selalu berbeda, yang akan menjdi masalah apabila dalam suatu kelompok terdapat perbedaan tingkat kedewasaan. hal ini dapat kita amati dari pola pikir, tindakan, serta hubungan dengan sesama. korban! ya ada yang harus dikorbankan, baik berupa ego, membatasi gerak, serta hubunganya dengan individu lain demi menyamakan irama agar bisa membaur dengan individu lain..

    BalasHapus
  2. thank you sudah sharing mr unknown.. bener yang anda katakan. kita semua pasti akan dewasa dan menjadi dewasa harus ada yang dikorban kan.. seperti yang anda katakan juga.. setiap pandangan individu lain paradigmanya alias variatif caranya.. begitu juga dengan saya, berusaha menjadi dewasa dengan cara yang berbeda. banyak jalan menuju roma bukan?? haha..

    BalasHapus